FEB UNSRAT melakukan Webinar berskala Nasional dan Internasional dengan judul “Webinar Peran Riset Ekonomi dan Bisnis dalam menghadapi COVID19 di era New Normal” dimana menghadirkan pembicara yang adalah Menteri Riset dan Teknologi /Kepala Badan Riset dan Inovesi Nasional (Ristek-BRIN) Prof. Bambang Brodjonegoro, SE., M.UP., PhD dan Prof. Budy Resosudarmo, PhD (Australian Nationa University ANU-Australia). Adapun Dekan FEB UNSRAT Dr. Herman Karamoy, SE., MSi., Ak., CA menjadi moderator, yang menyapa hampir seluruh peserta webinar yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia, mulai dari Aceh sampai dengan Papua. Sebelum dimulai doa dibawakan oleh Prof. Dr. Bernhard Tewal, SE., ME yang juga adalah ketua Senat FEB UNSRAT.
Dalam Opening Remark Rektor Prof. Dr. Ir. Ellen J. Kumaat, MSc., DEA memberikan apresiasinya kepada FEB UNSRAT yang telah mengadakan Webinar ini, Rektor mengatakan bahwa semua perguruan tinggi saat ini harus beradaptasi dengan perubahan yang terjadi dimasa COVID19. Dan semua tantangan yang terjadi saat ini bisa menjadi peluang jika kita terus melakukan inovasi.
“Keunggulan teknologi bisa tercapai jika ada perpaduan dan kerja sama yang baik antara perguruan tinggi dan pemeritah. Kiranya kita semua bisa Kembali bangkit di era New Normal” Tutup Rektor
“Kita ingin memperkenalkan lebih banyak lagi less contact society dan less contact economy di mana teknologi menjadi kunci less contact economy,” kata Menristek/Kepala BRIN Prof. Bambang Brodjonegoro, SE., M.UP., PhD
Menurut pak Menteri, apabila vaksin telah ditemukan pun, sebagian masyarakat juga masih enggan untuk berada dalam kerumunan atau berdekatan dengan orang lain. Oleh karena itu, Menristek/Kepala BRIN memprediksi banyak kegiatan yang akhirnya dikerjakan melalui teknologi informasi dan teknologi komunikasi (ICT).
“Physical distancing itu menjadi normal dan apapun akhirnya harus bisa versi ICT-nya dan lama kelamaan versi ICT-nya inilah yang akan menjadi bagian dari mainstream,” perubahan perilaku manusia itu harus diikuti dengan perubahan industri serta regulasi.
“Misal mengadakan webinar seperti ini sama nilainya dengan seminar biasa. Jangan sampai ada kesan sesuatu yang lebih tatap muka punya nilai lebih tinggi dari yang sifatnya virtual,” kata Prof. Bambang Brodjonegoro, SE., M. UP., PhD yang adalah mantan dekan FEB UI. beliau pun membeberkan sejumlah teknologi yang akan melancarkan less contact economy dan less contact society itu antara lain e-commerce, digital payment, telemedicine, hingga drone dan robot.
Sedangkan Prof. Budy Resosudarmo, PhD yang adalah Professor Ekonomi pertama asal Indonesia di Australia memberikan materi mengenai bagaimana sebuah universitas yang harus berubah dalam menghadapi keadaan saat ini, beliau mengatakan FEB harus lebih banyak mengadakan International Conference bekerja sama dengan asosiasi keilmuwan dan rutin dilaksanakan setiap tahun.
Seperti yang dilakukan FEB UNSRAT pada tahun 2017 yang melaksanakan kegiatan konferensi internasional bekerjasama dengan IRSA (Indonesian Regional Science Association), panitia saat itu diketuai Noldy Tuerah, PhD dan Joy Elly Tulung, PhD. Perlu juga diketahui bahwa Prof. Budy Resosudarmo, PhD adalah Bersama dengan Menteri RISTEK/BRIN Prof. Bambang Brodjonegoro, SE., M.UP., PhD adalah pendiri IRSA pada tahun 1997, dan sudah melakukan kegiatan tahunan sejak 1998 sampai dengan sekarang.
Webinar ini dihadiri 575 peserta via Zoom dan lebih dari 1000 peserta yang menyaksikan via Livestreaming Youtube Channel UNSRAT.
Comment here